Keperawatan

8 butir

Semua butir

  • Pengaruh Program Edukası Hıdup Sehat terhadap Penurunan Berat Badan dan Lıngkar Perut pada Mahasıswa Keperawatan

    Haris Haris
    130-138
    Abstrak: 197

    Abstract

    Kelebihan berat badan menjadi faktor risiko penyakit tidak menular demikian juga dengan lingkar perut. Kedua indikator tersebut banyak dijumpai pada usia produktif termasuk mahasiswa. Pola hidup sehat merupakan kunci untuk mencegah kelebihan berat badan dan lingkar perut. Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis pengaruh program edukasi hidup sehat dalam menurunkan berat badan dan lingkat perut. Metode Penelitian yang digunakan adalah quasi experiment without control. Variabel dependen adalah berat badan dan lingkar perut dan variabel independen adalah program hidup sehat. Populasi sasaran adalah seluruh mahasiswa program studi D3 Keperawatan yang berjumlah 93 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Kriteria Inklusi adalah mahasiswa atau mahasiswi yang memiliki berat badan lebih dari normal. Sementara kriteria ekslusif adalah mahasiswa yang memiliki riwayat hipertensi atau diabetes mellitus serta mahasiswa yang dalam kondisi sakit saat dilakukan skrening. Data calon responden diperoleh dari skriningpopulasi sasaran dan diseleksi berdasarkan kriteria inklusi. Jumlah sampel sebanyak 28 orang. Di awal pertemuan responden diberikan edukasi selama 60 menit dan diberikan lembaran program hidup sehat yang dijalankan dan dilaporkan setiap hari selama 7 hari. Setelah dilakukan pretest dan post, kedua data diolah dan dilakukan uji normalitas data dan hasilnya > 0,05 yang berarti data distribusi normal. Hasil. Hasil uji t berpasangan, berat badan sebelum dan sesudah program edukasi didapatkan p-value 0,000 sementara lingkar perut sebelum dan sesudah program edukasi didapatkan p-value 0,000. Program pola hidup sehat yang dijalankan secara konsisten terutama dalam pembatasan jumlah makanan tinggi karbohidrat dan lemak serta melakukan aktifitas fisik dapat mengurangi pembentukan lemak tubuh. Kesimpulan. Program edukasi hidup sehat hidup sehat yang dijalankan selama 7 hari memiliki pengaruh terhadap penurunan berat badan dan lingkar perut.

  • Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Perawatan Payudara Selama Kehamilan di Puskesmas Karang Rejo Tarakan

    Sriargianti Amir, Apriorita Apriorita, Rohandi Baharuddin, Satria Hanggara Putra
    1-8
    Abstrak: 289

    Abstract

    Perawatan payudara merupakan suatu intervensi yang penting dilakukan pada masa kehamilan sebagai persiapan dalam proses menyusui setelah melahirkan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan bahwa sebagian ibu kurang mengetahui tentang cara perawatan payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang perawatan payudara selama kehamilan. Metode penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif, pengambilan sampel secara non-probability sampling menggunakan teknik accindental sampling dengan jumlah sampel 50 yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berkaitan dengan pengetahuan perawatan payudara. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden berdasarkan usia tertinggi yaitu usia 20-35 tahun sebanyak 25 (50,0%) responden, berdasarkan pekerjaan terbanyak didapatkan IRT sebanyak 31 (62,0%) responden, berdasarkan paritas didapatkan jumlah tertinggi dan multipara sebanyak 28 (56,0%) responden, berdasarkan pendidikan didapatkan hasil terbanyak yaitu SMA sebanyak 22 (44,0%), berdasarkan  pengetahuan didapatkan hasil pengetahuan baik sebanyak 6 (12,0%), cukup sebanyak 16 (32,0%), dan kurang sebanyak 28 (56,0%) responden. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan sebagian besar ibu menyusui di Puskesmas Karang Rejo kota Tarakan adalah berpengetahuan kurang terkait perawatan payudara selama kehamilan.

  • Pengaruh yoga terhadap peningkatan kualitas tidur pada mahasiswa prodi Dııı Keperawatan Politeknik Kaltara

    Sriargianti amir argi, Nining Nining, Amir Syam
    1-7
    Abstrak: 210

    Abstract

    Pendahuluan: Tidur merupakan suatu kegiatan normal yang akan dialami setiap individu dan menjadi aktivitas manusiawi didalam suatu kehidupan, tetapi banyak diusia mahasiswa yang tidak memedulikan kualitas tidur baik, dengan ini tingkat kebugaran jasmani pada usia mahasiswa akan berdampak buruk. Oleh karena itu dengan memberikan senam yoga dapat menjadi salah satu cara dalam meningkatkan kualitas tidur pada berbagai umur dan penderita ganguan kualitas tidur. Tujuan: Identifikasi efektifitas yoga terhadap peningkatan kualitas tidur pada mahasiswa. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Quasi Experimental without control groub yang diberikan pre-test dan post-test. Populasi dalam penelitian adalah semua mahasiswa Prodi keperawatan Politeknik Kaltara dengan jumlah populasi 131 populasi dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling pada mahasiswa keperawatan tingkat 1 dengan jumlah sampel 33 sampel. Tahapan penelitian terdiri dari 3 tahapan. Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil: Uji analisis menggunakan McNemar didapatkan p value=0.000 (<0,05) yang berarti terdapat perbedaan signifikan terhadap kualitas tidur pengaruh sebelum dan sesudah diberikan intervensi senam yoga. Kesimpulan: dari hasil penelitian yang berjudul Efektivitas Yoga Terhadap Peningkatan Kualitas Tidur pada Mahasiswa dapat dianggap bahwa senam yoga dapat meningkatkan kualitas tidur pada mahasiswa keperawatan di Politeknik Kaltara. Diharapkan senam yoga dapat dijadikan salah satu upaya penanganan dalam meningkatkan kualitas tidur pada mahasiswa


    Kata Kunci: Kualitas Tidur, Mahasiswa, Yoga

  • Gambaran pengetahuan ıbu menyusuı terhadap pıjat oksıtosın dı puskesmas Karang Rejo kota Tarakan

    Sriargianti amir argi, Asmira Asmira, Muhammad Aris, Isnina Isnina
    8-14
    Abstrak: 147

    Abstract

    Produksi Air Susu Ibu (ASI) dapat terganggu akibat kurang optimalnya pembentukan hormon oksitosin. Pijat oksitosin merupakan suatu tindakan pemijatan dalam mengatasi masalah produksi ASI yang kurang lancar.  Pijat oksitosin dapat dilakukan pada tulang belakang sampai tulang vertebra kelima-keenam dan merupakan suatu cara untuk meningkatkan produksi hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan yang bertujuan meningkatkan kerja saraf parasimpatis dalam merangsang hipofise posterior. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang pijat oksitosin. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, pengambilan sampel secara non probability sampling menggunakan  teknik accindental sampling dengan jumlah 40 sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi, dan  pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan tentang pijat oksitosin. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data berupa tingkat pengetahuan baik (65,0%), cukup (15,0%), kurang (20,0%). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan sebagian besar ibu menyusui di puskesmas Karang Rejo kota Tarakan memiliki pengetahuan yang baik terkait pijat oksitosin.

  • Hubungan dukungan keluarga dengan kualıtas hıdup anak thalasemıa

    Karmitasari Yanra Katimenta, Agustina Nugrahini, Wenna Araya, Erista Rusana
    6-11
    Abstrak: 464

    Abstract

    Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah bawaan yang menyebabkan anemia yang mengharuskan pasien mendapatkan tranfusi darah seumur hidupnya, hal ini berdampak pada penurunan kualitas hidup. Kualitas hidup anak thalasemia adalah persepsi anak thalasemia tentang hidupnya di dalam lingkungan dia hidup yang dihubungkan dengan tujuan, harapan dan perhatian yang dimiliki. Oleh karena itu dukungan keluarga diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup anak thalasemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup anak thalasemia di ruang Flamboyan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 30 orang menggunakan tehnik total sampling dan uji statistik Spearmen rank. Penelitian menunjukkan dukungan keluarga yang positif sebanyak 26 responden (87%) dan kualitas hidup normal sebanyak 24 responden (80%). Berdasarkan analisis dengan uji Spearmen rank diperoleh p value <0,05, artinya terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup anak thalasemia. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup anak thalasemia. Anak dengan dukungan keluarga positif menunjukkan kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan anak dengan dukungan keluarga negatif.

  • Gambaran pengetahuan orang tua tentang pencegahan stuntıng dı desa Malınau Hulu

    Haris H, Muhammad Ali, Rohandi Baharuddin, Muhammad Aris, Lily Herawati
    12-18
    Abstrak: 534

    Abstract

    Stunting merupakan kondisi gizi buruk pada balita usia 24-59 bulan dengan kondisi postur tubuh tidak seusai dengan umur anak. Berbagai faktor yang menyebabkan faktor seperti kondisi ekonomi keluarga dan pengetahuan keluarga. Untuk mengendalikan terjadinya stunting ini diperlukan identifikasi pengetahuan orang tua mengenai pencegahan stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan orang tua mengenai pencegahan stunting.  Metode dalam penelitian ini adalah survei dengan pendekatan deksriptif, teknik pengambilan sampel adalah random dengan pendekatan purposive sampling. Kuesioner ini terdiri dari 20 pertanyaan mengenai pengetahuan umum mengenai stunting, penyebab dan upaya mencegah terjadinya stunting. Responden merupakan orang tua yang memiliki balita. Penelitian ini dilakukan di desa Malinau Hulu kabupaten Malinau.  Hasil penelitian ini melibatkan 20 responden yang merupakan orang tua balita dengan status 75% sebagai ibu dan 25% sebagai ayah. Pengetahuan orang tua dengan kategori baik sebanyak 40%, cukup 35% dan kurang 25%. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlu upaya untuk meningkatkan pengetahuan orang tua untuk pencegahan stunting.

  • Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Remaja Tentang Obesitas di SMA Negeri 1 Kota Tarakan

    Sriargianti Amir, Siti Khadijah Adhar, Haris Haris, Rohandi Baharuddin
    26-33
    Abstrak: 222

    Abstract

    Obesitas menjadi salah satu masalah para remaja yang dipengaruhi oleh faktor pola makan yang kurang baik seperti pilihan makanan yang kurang sehat serta kurangnya kegiatan aktifitas fisik, sehingga memicu terjadinya penumpukan lemak berlebih di dalam tubuh yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai jenis penyakit tidak menular dan menjadi salah satu penyebab kematian di seluruh dunia.  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku remaja tentang obesitas di SMA Negeri 1 kota Tarakan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan secara non probability sampling dengan quota sampling dengan jumlah 53 responden. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden berdasarkan usia didapatkan hasil terbanyak kategori 17 tahun sebanyak 28 (52,4%), responden. Karakteristik berdasarkan IMT didapatkan hasil sebagian besar memiliki IMT terbanyak obesitas I sebanyak 27 (50,9) responden, karakteristik berdasarkan genetik (keturunan) didapatkan hasil terbanyak pada kategori tidak memiliki riwayat obesitas sebanyak 41 (77,4%) responden, karakteristik responden berdasarkan pengetahuan didapatkan hasil sebagian besar pengetahuan baik sebanyak 46 (86,8%), berpengetahuan cukup 3 (5,7%), pengetahuan kurang 4 (7,5%) responden, dan karakteristik responden berdasarkan pola makan didapatkan hasil sebagian pada pola makan tidak baik sebanyak 38  (71,7%) responden. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukkan bahwa remaja yang berusia 17 tahun memiliki pengetahuan baik tentang obesitas dan perilaku pola makan.

  • Perbedaan faktor rısıko domınan penyakıt tıdak menular pada usıa dewasa dan lanjut usıa

    Haris H, Amir Syam
    1-10
    Abstrak: 296

    Abstract

    Penyakit tidak menular merupakan ancaman kesehatan saat ini, prevalensinya selalu meningkat setiap tahunnya. Faktor risiko penyakit tidak menular adalah perilaku hidup yang berhubungan dengan kelebihan berat badan, indeks massa tubuh, lingkar perut, tekanan darah tinggi, gula darah, kolesterol. Lansia dan dewasa merupakan kelompok rentan terhadap penyakit tidak menular. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan faktor risiko penyakit tidak menular antara lansia dan dewasa. Metode dalam penelitian ini adalah cross sectional, teknik pengambilan sampel adalah random, responden diundang untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Pengumpulan data meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, penentuan IMT, tekanan darah, gula darah, dan asam urat. Berdasarkan hasil pendataan, digunakan untuk menentukan responden yang memiliki faktor risiko penyakit tidak menular. Data dianalisis dengan SPSS versi 21. Hasil penelitian menunjukkan p-value >0,05 atau tidak ada perbedaan untuk perilaku gaya hidup dan riwayat penyakit. Untuk status metabolik didapatkan p-value 0,617 untuk indeks massa tubuh, p-value 0,626 untuk lingkar perut, p-value 0,528 untuk gula darah dan p-value 0,651 untuk asam urat dan p-value 0,004 untuk tekanan darah. Berdasarkan hasil penelitian ini hanya faktor tekanan darah yang menunjukkan perbedaan antara lansia dan dewasa, dan hanya status hipertensi yang menunjukkan perbedaan pada kedua kelompok.