Gambaran Pola Peresepan Obat pada Pasien Ispa Non-Pneumonia di Puskesmas Karang Rejo Kota Tarakan Periode Januari-Juni Tahun 2024

Aisyah Ramadhani; Heriani Heriani; Jufri Ubrusun; Ayu  Puspasari

doi:10.57174/j.born.v5i1.175

Penulis

Aisyah Ramadhani Program Studi D-III Farmasi, Politeknik Kaltara Tarakan, Kalimantan Utara,77113, Indonesia
Heriani Heriani Program Studi D-III Farmasi, Politeknik Kaltara Tarakan, Kalimantan Utara,77113, Indonesia
Jufri Ubrusun Program Studi D-III Farmasi, Politeknik Kaltara Tarakan, Kalimantan Utara,77113, Indonesia
Ayu Puspasari Puskesmas Karang Rejo, Dinas Kesehatan Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.57174/j.born.v5i1.175

Kata Kunci:

Ekspektoran, ISPA, pola peresepan obat, Puskesmas, simtomatik

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan pola pemberian resep obat pada pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) non-pneumonia yang berobat di Puskesmas Karang Rejo, Kota Tarakan, dalam periode Januari hingga Juni 2024. Pendekatan yang digunakan adalah studi deskriptif kuantitatif retrospektif terhadap 150 lembar resep pasien. Analisis data dilakukan secara deskriptif guna mengetahui pola penggunaan obat, kecenderungan polifarmasi, serta distribusi jenis obat berdasarkan kelompok usia pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah obat yang diresepkan per pasien adalah 3,04, dengan kelompok obat yang paling banyak diberikan meliputi antihistamin, pereda nyeri dan penurun panas, serta mukolitik. Peresepan antibiotik bersifat bervariasi, dengan angka tertinggi sebesar 8% pada bulan Januari dan April, sementara pada Maret dan Mei tidak ditemukan penggunaan antibiotik sama sekali. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa praktik peresepan obat di Puskesmas Karang Rejo sudah sesuai dengan prinsip penggunaan obat rasional. Terapi ISPA non-pneumonia lebih mengutamakan pengobatan simtomatik dan membatasi penggunaan antibiotik yang tidak perlu. Temuan ini dapat menjadi dasar evaluasi kebijakan peresepan guna meningkatkan efektivitas pengobatan dan mencegah resistensi antimikroba.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Referensi

1. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2023 [Internet]. Jakarta: Kemenkes RI; 2023. Available from: https://kemkes.go.id/id/profil-kesehatan-indonesia-2023

2. Dinas Kesehatan Kota Tarakan. Laporan Tahunan Kejadian ISPA di Kota Tarakan 2023. Tarakan: Dinkes Tarakan; 2024.

3. Wardani RL, Suharjono, Kuntaman, Widjaja A. Antibiotic use on acute respiratory tract infection nonpneumonia and nonspecific diarrhea in Primary Health Care Centre in Banjarbaru City, South Kalimantan, Indonesia. J Basic Clin Physiol Pharmacol. 2021;32(4):729–35.

4. Limato R, Lazarus G, Dernison P, Mudia M, Alamanda M, Nelwan EJ, et al. Optimizing antibiotic use in Indonesia: A systematic review and evidence synthesis to inform opportunities for intervention. Lancet Reg Health - Southeast Asia. 2022 Jul;2:100013.

5. Rahayu DG, Hasanah PN, Yulianti M, Gunawan I. Factors Related To Hypertensıon Among Elderly Durıng Covıd-19 Pandemıc.

6. Ningrum DM, Permana DAS, Ulandari AS. Profil penggunaan obat pada pasien ISPA non-pneumonia di RSUD Praya, NTB. J Kesehat UNIQHBA. 2024 Desember;12:108–14.

7. Koh SWC, Low SH, Goh JC, Hsu LY. Increase in Antibiotic Utilisation in Primary Care Post COVID-19 Pandemic. Antibiotics. 2025 Mar 17;14(3):309.

8. Nkemdirim Okere A, Pinto AR, Suther S. A Pilot Study on Understanding the Contextual Factors Impacting the Implementation of an Antibiotic Stewardship Program in a Single Health Center Serving Rural and Underserved Communities in the United States—A Mixed-Methods Approach. Antibiotics. 2025 Mar 5;14(3):263.

9. Fahmiani F. Polifarmasi pada Penyakit ISPA Non Pneumonia di Layanan Kesehatan Primer [Internet]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2012. Available from: https://repository.unhas.ac.id/id/eprint/9802/1/fahmiani-2219-1-12-fahmi-3%201-2.pdf

10. World Health Organization. Rational Use of Medicines: Progress in Implementing WHO’s Medicines Strategy. WHO [Internet]. 2016; Available from: https://apps.who.int/gb/ebwha/pdf_files/eb118/b118_6-en.pdf

11. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Penggunaan Obat Rasional di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. 2018;

12. Della Puspita S, Purwanti R, Riansih C. Evaluası Penggunaan Antıbıotık Pada Penyakıt Ispa Non Pneumonıa Dı Puskesmas Playen 2 Perıode Januarı- Desember 2022. J Permata Indones. 2024 May 31;15(1):22–6.

13. Ahmad P, Subarnas A, Mutmainah SS. Evaluatıon Of Antıbıotıc Use In Non-Pneumonıa Arı Patıents At Two Health Centers In Garut. 2023;14.

14. García AH, Crespo FI, Mayora SJ, Martinez WY, Belisario I, Medina C, et al. Role of Micronutrients in the Response to SARS-CoV-2 Infection in Pediatric Patients. Immuno. 2024 Jul 31;4(3):211–25.

15. Osyntseva A. The Potential of Vitamin D in Tuberculosis Pharmacotherapy: Retrospective, Marketing Review, and Application Prospects. SSP Mod Pharm Med. 2025 Jan 21;5(1):1–15.

16. Sihombing YR, Romauli Anna Teresia Marbun, Friska Novita Pasaribu, Novidawati Br Situmorang. Evaluatıon Of The Use Of The Drug In Patıents Acute Respıratory Tract Infectıon (ARI) Non Pneumonıa At Puskesmas Sıgumpar. J Farm JFM. 2023 Oct 31;6(1):9–16.

17. Eka Cahya Kurniawan. Evaluası Penggunaan Antıbıotık Pada Pasıen Ispa Non Pneumonıa Dı Puskesmas Teja Kabupaten Pamekasan. 2021.

18. Lahope JM, Sambou CN, Randy TI. Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien ISPA Non Pneumonia Anak Di Puskesmas Airmadidi. J Trop. 2023;

19. Handayani RS, Sari ID, Prihartini N, Yuniar Y, Gitawati R. Pola Peresepan Anak dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Non Pneumonia di Klinik. J Kefarmasian Indones.

20. Hildawati R. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Balita Rawat Jalan Penyakit ISPA Pneumonia di Puskesmas Ngemplak Simongan. Arpusda Semarang. 2024;

21. Suryagama D, Sari DP, Mukti AW. Evaluasi Penggunaan Obat Rasional berdasarkan Indikator World Health Organization (WHO) di Puskesmas. Farm J Sains Farm. 2023 Apr 1;4(1):32–41.